Belasan Caleg Gagal Stres, Ada yang Tanam Pisang di Lapangan Bola

Lika-liku perebutan kursi tetap menarik diikuti bukan hanya pra pemilihan, namun juga pasca hari penentuan. Di Nunukan, tak kurang dari 15 calon legislatif (caleg) yang gagal disebut-sebut stres. Mereka dikabarkan sempat dibawa ke RSUD Tarakan.

BERTAMBAHNYA jumlah parpol dan jumlah caleg dalam setiap parpol dalam pemilu 2009 tak urung membuat para calon tergiur dan berlomba untuk menang. Ditambah dengan sejumlah peraturan baru yang menentukan suara terbanyak untuk penentuan jawara. Di Nunukan, ada 25 parpol peserta pemilu 2009. Hampir seluruh parpol, terlebih parpol ’besar’ memenuhi semua kuota caleg yang ditentukan sebanyak 12 orang. Dari KPU Nunukan diketahui, ada 359 caleg yang memperebutkan 25 kursi empuk di gedung wah dan megah DPRD Nunukan. Dari jumlah ini, 178 caleg diantaranya masuk dalam daerah pemilihan (dapil) I Kecamatan Nunukan yang akan memperebutkan 10 kursi. Sudah jelas, ada 168 caleg tersingkir. Kemudian ada 91 caleg di dapil II Kecamtan Sebatik dan Sebatik Barat yang akan memperebutkan 7 kursi, yang berarti, 84 caleg kalah. Terakhir, ada 90 caleg di dapil III Kecamatan Sebuku, Sembakung, Lumbis, Krayan dan Krayan Selatan yang akan memperebutkan 8 kursi di DPRD Nunukan. Sebanyak 82 caleg diantaranya terdepak. Itu artinya, dari keseluruhan jumlah caleg, ada 334 caleg yang kalah dan tidak menutup kemungkinan ada caleg yang stres, seperti di daerah lainnya. Terlebih lagi, jika caleg tersebut telah mengeluarkan dana kampanye, tenaga dan pikiran yang cukup banyak.
Tambah stres lagi, jika massanya terbukti ’mengkhianati’ sang caleg yang telah memberikan, apapun yang bisa diberikan, untuk menarik perhatian massa dan mengusungnya menjadi anggota DPRD. Di Nunukan, beredar isu ada caleg kalah yang kecewa dengan massanya dan menanami lapangan bola miliknya, yang biasa digunakan warga sekitar main bola, dengan pohon pisang. Di Sebatik, juga ada isu caleg yang langsung drop dan sakit, saat mengetahui perolehan suaranya tak cukup mengantarnya ke gedung DPRD. Kabarnya, setelah mendatangi Puskesmas Sebatik, langsung dirujuk ke RS Tawau Malaysia untuk pengobatan lebih lanjut.
Ditanya mengenai caleg stres yang dirujuk ke RUSD Tarakan ini, Kadinkes Nunukan H Trisno Hadi membantah hal tersebut. ”Saya baru dengar berita ini. Tidak ada juga informasi dari RSUD Nunukan. Biasanya ada saja laporan dari RSUD, tapi sampai saat ini belum ada,” ungkapnya, saat dikonfirmasi melalui ponsel kemarin. Ia menyarankan, para caleg yang kalah suara di Pileg 2009 tidak patah semangat untuk berkarya, karena masih ada potensi lain yang bisa dikembangkan. Menjadi caleg memang harus siap dan kalah dengan segala kemungkinan yang ada. ”Sudahlah, apa yang ada diterima saja, tatap masa depan, agar tak mengganggu psikologis dan pikiran. Kalau banyak berpikir, harus dibarengi dengan istirahat cukup,” ujarnya. Senada dengan Kadinkes Trisno Hadi, Direktur RSUD Nunukan Andi Akhmad juga membantah hal tersebut. ”Belum ada caleg stres ke RSUD. Kalaupun harus ke Tarakan, biasanya ada rujukan dari RSUD Nunukan dulu,” tambahnya. Meskipun demikian, RSUD memang menyiapkan ruangan untuk orang-orang stres, tak terkecuali caleg stres. ”Ada ruangan yang nyaman untuk mereka. Kalau sampai mengamuk, ada ruang isolasi. Gampanglah, masih banyak ruangan RSUD yang kosong bisa digunakan. Kita siap,” tandasnya. (dew)

0 komentar:






Copyright © 2008 - Anak Perbatasan - is proudly powered by Blogger
Blogger Template